Corps Mahasiswa
Sewaktu Belanda melakukan Agresi Militer I,
21 Juli 1947, para mahasiswa Yogyakarta secara spontan menyatakan kerelaannya
menjadi garda terdepan dalam berjuang. Agar menguasai tata cara pertempuran,
para mahasiswa dilatih secara kilat tentang kemiliteran selama 7 hari yang
diselenggarakan oleh Markas Besar Tertinggi (BMT) TNI Angkatan Darat.
Untuk menghadapi
pemberontakkan PKI di Madiun 18 September 1948, Ketua PPMI/ Wakil Ketua
PB HMI Ahmad Tirtosudiro membentuk Corps Mahasiswa (CM), dengan Komandan
Hartono dan wakil Komandan Ahmad Tirtosudiro. Baik Hartono dan Ahmad Tirtosudiro adalah mahasiswa yang tercatat sebagai anggota HMI. Selain keduanya masih banyak anggota HMI yang menjadi anggota Corps Mahasiswa ini.
Keterlibatan HMI dalam perjuangan mempertahankan NKRI medapat apresiasi dari Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI) Jenderal Besar Sudirman. Pada Dies Natalis I HMI di Bangsa Kepatihan, Yogyakarta, 6 Februari 1948, Sudirman selain mengartikan HMI sebagai Himpunan Mahasiswa Islam, juga mengartikannya sebagai Harapan Masyarakat Indonesia.
Keterlibatan HMI dalam perjuangan mempertahankan NKRI medapat apresiasi dari Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI) Jenderal Besar Sudirman. Pada Dies Natalis I HMI di Bangsa Kepatihan, Yogyakarta, 6 Februari 1948, Sudirman selain mengartikan HMI sebagai Himpunan Mahasiswa Islam, juga mengartikannya sebagai Harapan Masyarakat Indonesia.
Corps Mahasiswa (CM) ini kemudian ikut membantu Pemerintah
menumpas pemberontakkan PKI di Madiun, dengan mengerahkan anggota CM ke
gunung-gunung, memperkuat aparat pemerintah.
Sumber :
Saddam Dewana, "Sejarah Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI)", http://saddamdewana.blogspot.co.id/2013/12/sejarah-himpunan-mahasiswa-islam-hmi.html
Solichin, H. Drs., "HMI Candradimuka Mahasiswa'.
Solichin, H. Drs., "HMI Candradimuka Mahasiswa'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar