RAF di Far East 1945 1946
Inilah foto-foto tentang RAF di Far East 1945 1946
Mekanik RAF sedang mengecek mesin pesawat buatan Jepang Kawanishi H6K di lapangan terbang Kemayoran. Nampak sudah ada marking Indonesia.
Nampak di foto Kopral Ralph Hayden dan Harry Pearce dari skuadron 80 (RAF) di antara bagian-bagian dari pesawat Jepang di lapangan terbang Kemayoran. Nampak sudah ada marking Indonesia.
Pasukan Inggris mengambil alih pangkalan udara Kalijati dari tentara Jepang, dan menyita pesawat militer Jepang yang ada di sana. Nampak dua pesawat Nakajima Ki.49 Donryu (julukan Sekutu: 'Helen') dalam hanggar di lapangan udara Kalidjati, Jawa. Di latar belakang adalah pesawat pembom Yokosuka P1Y Ginga. Banyak pesawat Jepang, diterbangkan oleh aircrew Jepang, yang digunakan oleh Royal Air Force setelah Jepang menyerah.
Pasukan Inggris menggunakan lapangan udara Kemayoran sebagai basis kekuatan udaranya. Dari sini mereka melakukan serangan udara antara lain ke Cilacap, Solo, dan Surabaya. Mereka menjaga pangkalan ini dengan satuan lapis baja dan mempekerjakan tawanan Jepang sebagai tenaga pembersih.
Data skuadron RAF yang ada di Hindia Belanda di tahun 1945 - 1946
Data skuadron RAF yang ada di Hindia Belanda di tahun 1945 - 1946
Panser-panser
intai made in Afrika Selatan Marmon-Herrington Mk.3 Resimen RAF dalam
tugas penjagaan perimeter bandara Kemayoran, Jakarta pada akhir 1945.
sejumlah skadron tempur dan angkut RAF berpangkalan di bandara ini
untuk mendukung Misi AFNEI khususnya operasi-operasi tempur Divisi India
ke-23 di dataran Bandung, kawasan sekitar Jakarta dan sepanjang jalur
Jakarta-Bandung via Puncak Pass maupun Sukabumi.
Para
tawanan Jepang tengah bekerja membersihkan landasan Bandar Udara
Kemayoran, Jakarta pada akhir 1945 fihak Inggris menggunakan ratusan
tawanan Jepang untuk sejumlah pekerjaan kasar termasuk sebagai kuli
pemunggah muatan kapal suplai di pelabuhan Tanjung Priok. Sekitar 2000
tawanan Jepang dipergunakan sebagai tenaga kasar di Jakarta dan 7000
lainnya di Bandung selama tahun 1946. Sebuah tindakan pelanggaran
Konvensi Jenewa karena memakai tawanan perang sebagai pekerja paksa.
Letnan Jendral Nagano bersama Mayor Jendral Yamamoto serta staff Jepang lainnya meninggalkan Kemayoran menuju Singapura dikawal oleh RAF.
Pasukan Mahratta India (Gurkha) memuat peralatan mereka dari pesawat angkut Dakota Skuadron 31 di Batavia (Jakarta), siap untuk terbang ke Bandoeng.
Tentara Jepang dipekerjakan sebagai kuli angkut untuk membantu RAF mengirimkan logistik ke Bandung dengan pesawat Dakota.
Awak pesawat Dakota dari Skuadron 31 sedang menerjunkan logistik ke posisi Sekutu di atas daerah Cianjur.
Seorang
serdadu Jepang mengawasi pendaratan sebuah C-47 Dakota Skadron 31 RAF
di Lanud Andir, Bandung, Maret 1946. skadron ini menjadi air bridge yang
bertugas mendorong logistik bagi Brigade ke-36 Divisi India ke-23 di
Bandung setelah jalur darat Jakarta-Bandung via Puncak Pass dan
Sukabumi menjadi semakin tidak aman bagi konvoi suplai akibat
penghadangan berat oleh TRI disepanjang rute tersebut.
Seorang gadis Belanda sedang mengantarkan minuman dan kue buat awak pesawat Skuadron 31 RAF di bandung.
Sekelompok interniran Belanda menuju pesawat Dakota dari Skuadron 31, RAF di Bandoeng Jawa Barat untuk penerbangan ke Batavia. September - Oktober 1945
Sekelompok interniran Belanda akan naik pesawat Dakota dari Skuadron 31, RAF di Bandoeng Jawa Barat untuk penerbangan ke Batavia. September - Oktober 1945
Interniran sipil Belanda akan menaiki pesawat terbang milik Royal Air Force yaitu pesawat Sunderland dari Skuadron 230, RAF di Batavia di Jawa untuk penerbangan ke Singapura . Setiap Sunderland bisa membawa antara 40 dan 50 penumpang di setiap penerbangan. September - Oktober 1945
Para interniran Belanda di Penjara Cideng dekat Roxy Batavia Jakarta bertemu dengan pasukan dari RAF.
Pasukan RAF membantu interniran Belanda menuju ke Singapura di lapangan terbang Kemayoran.
Personil dari RAF membantu remaja Belanda memasangkan jaket pelampung sebelum terbang ke Singapora dari lapangan terbang Kemayoran.
Pramugari pesawat sedang membantu personel RAF membuat kopi di pesawat terbang dalam penerbangan dari Kemayoran Jakarta ke Singapura.
Interniran sipil Belanda meninggalkan pesawat Royal Air Force Transport Command Dakota di mana mereka diterbangkan dari Sumatera menuju ke Singapura.
Aircrew dari Skuadron 110 RAF (Royal Air Force) , berjalan melewati barisan unit DH 98 Mosquito Mk VI di lapangan udara di Pulau Labuan setelah serah terima yang dari Angkatan Udara Australia RAAF (Royal Australian Air Force).
RAF di Far East 1945 1946
James Gibson dan Flight Lieutenant A Jacomb-Hood dari Skuadron 47 sedang melakukan brefing di lapangan terbang Kemayoran untuk persiapan pemboman stasiun radio milik Indonesia yang ada di Surakarta Jawa Tengah.
James Gibson dan Flight Lieutenant A Jacomb-Hood dari Skuadron 47 sedang melakukan brefing di lapangan terbang Kemayoran untuk persiapan pemboman stasiun radio milik Indonesia yang ada di Surakarta Jawa Tengah.
Awak darat Skuadron 47 RAF (Royal Air Force) di lapangan terbang Kemayoran sedang memasang roket di pesawat DH 98 Mosquito Mk IV untuk persiapan serangan di stasiun radio di Soerakarta di Jawa Tengah. Stasiun radio yang didirikan oleh pasukan nasionalis Indonesia.Dari data yang dilansir pihak Inggris pada tanggal 24 November 1945 stasiun radio di Yogyakarta dan di Surakarta dihancurkan oleh skuadron udara 47 setelah sebelumnya skuadron 27 menjatuhkan leaflet peringatan.
Sedangkan data yang ada di pihak Indonesia peristiwa penyebaran leaflet dan pemboman ini dilakukan pada Minggu 25 Oktober 1945 jam delapan pagi, dua pesawat pembom Sekutu dari Skuadron 27 dengan menggunakan pesawat pembom dari jenis Beaufighter X yang berpangkalan di Kemayoran, terbang di atas Yogya untuk menyebar selebaran-selebaran berisi ancaman pengeboman atas gedung RRI. Seperempat jam kemudian, mereka benar-benar mengebom gedung RRI Yogyakarta serta pabrik Watson dan mengakibatkan 7 orang meninggal serta beberapa orang luka-luka. Untungnya pemancar-pemancar selamat dan para pegawai bisa lolos. Setelah itu, RRI Yogya tetap berjuang dan dibom lagi. Malam sesudah serangan itu, para penyiar tetap mengudara untuk membakar semangat juang. Akibatnya, pada 27 Oktober 1945 pesawat-pesawat Sekutu dari skuadron 47 dengan menggunakan pesawat DH 98 Mosquito Mk VI membom lagi. Kali ini terjadi banyak kerusakan parah yaitu menghancurkan Balai Mataram dan Sonobudoyo.
Di lapangan udara Kemajoran Batavia / Jakarta, Letnan A Jacomb - Hood DFC dari Skuadron 47 RAF (Royal Air Force) bercerita kepada awak darat nya tentang serangan di stasiun radio di Soerakarta di Jawa Tengah. Stasiun radio yang didirikan oleh pasukan nasionalis Indonesia.
RAF di Far East 1945 1946
Para tentara anggota Squadron 60 RAF, sedang berpose pada pesawat Thunderbolt. Skuadron 60 inilah yang membantu tentara India bertempur di Surabaya.
RAF di Far East 1945 1946
Pesawat Thunderbolt dari Skuadron 81, Royal Air Force (RAF), di Batavia yang sedang dipersenjatai dan mengisi bahan bakar dalam persiapan untuk serangan mendadak terhadap pasukan nasionalis Indonesia.
Sebuah pesawat Thunderbolt dari skuadron 81 sedang melakukan pengisian bahan bakar dan nampak adanya tangki bahan bakar di sayapnya untuk cadangan bahan bakar saat melakukan penerbangan udara jarak jauh.
Para tentara anggota Squadron 60 RAF, sedang berpose pada pesawat Thunderbolt. Skuadron 60 inilah yang membantu tentara India bertempur di Surabaya.
RAF di Far East 1945 1946
Pesawat Thunderbolt dari Skuadron 81, Royal Air Force (RAF), di Batavia yang sedang dipersenjatai dan mengisi bahan bakar dalam persiapan untuk serangan mendadak terhadap pasukan nasionalis Indonesia.
Sebuah pesawat Thunderbolt dari skuadron 81 sedang melakukan pengisian bahan bakar dan nampak adanya tangki bahan bakar di sayapnya untuk cadangan bahan bakar saat melakukan penerbangan udara jarak jauh.
Awak darat dari Skuadron 81 sedang mempersiapkan pesawat Thunderbolt di lapangan terbang Kemajoran, Batavia, dalam kesiapan untuk operasi terhadap nasionalis Indonesia di Sourabaya (Soerabaja) di Jawa Timur.
RAF di Far East 1945 1946
Di data di atas disebutkan kalau pesawat dari jenis Thunderbolt dari Skuadron 81 dengan serial number 19985 dengan tail number KJ226 jatuh di danau di daerah Ambaawa tanggal 23 November 1945.
Sementara dari versi Indonesia disebutkan kalau pesawat tersebut pada tanggal 27 Desember 1945 tentara Sekutu melakukan patroli udara dengan menggunakan pesawat dari jenis Thunderbolt di atas udara daerah Tuntang an Asinan.
Serangan udara Sekutu kali ini dihadapi oleh pasukan gabungan dari Divisi Surakarta dengan gigih. Tembakan-tembakan meram PSU yang diawaki oleh Letnan Hadikusumo berhasil tepat mengenai pesawat dari jenis Thunderbolt tersebut.
Pilot pesawat lalu tidak dapat lagi mengendalikan pesawatnya sehingga menghantam pohon kelapa dan akhirnya jatuh di Rawa Pening di tepi desa Sumurup. Pilot pesawatnya masih hidup meskipun kedua belah kakinya patah. Naas nasib sang pilot ini karena lalu dikeroyok rakyat hingga tewas.
Senjata mitraliyur yang terdapat di pesawat terbang musuh berhasil dirampas oleh pasukannya Letnan Slamet Riyadi dari TKR Divisi Surakarta selanjutnya dipergunakan untuk melengkapi persenjataan pasukannya.
Sebuah bangunan Pengadilan di Surabaya yang hancur akibat pemboman pesawat Thunderbolt dari Skuadron 60 RAF.
Pesawat DH 98 Mosquito milik RAF di Surabaya bersama pesawat Dakota.
Di Surabaya pasukan RAF Inggris menggunakan pesawat pengintai berjenis Taylorcraft Auster AOP Mark V.
Pesawat Thunderbolt bersap-siap tinggal landas dari lapangan terbang Kemayoran untuk operasi terhadap nasionalis Indonesia di Cibadak.
RAF di Far East 1945 1946
Di data di atas disebutkan kalau pesawat dari jenis Thunderbolt dari Skuadron 81 dengan serial number 19985 dengan tail number KJ226 jatuh di danau di daerah Ambaawa tanggal 23 November 1945.
Sementara dari versi Indonesia disebutkan kalau pesawat tersebut pada tanggal 27 Desember 1945 tentara Sekutu melakukan patroli udara dengan menggunakan pesawat dari jenis Thunderbolt di atas udara daerah Tuntang an Asinan.
Serangan udara Sekutu kali ini dihadapi oleh pasukan gabungan dari Divisi Surakarta dengan gigih. Tembakan-tembakan meram PSU yang diawaki oleh Letnan Hadikusumo berhasil tepat mengenai pesawat dari jenis Thunderbolt tersebut.
Pilot pesawat lalu tidak dapat lagi mengendalikan pesawatnya sehingga menghantam pohon kelapa dan akhirnya jatuh di Rawa Pening di tepi desa Sumurup. Pilot pesawatnya masih hidup meskipun kedua belah kakinya patah. Naas nasib sang pilot ini karena lalu dikeroyok rakyat hingga tewas.
Senjata mitraliyur yang terdapat di pesawat terbang musuh berhasil dirampas oleh pasukannya Letnan Slamet Riyadi dari TKR Divisi Surakarta selanjutnya dipergunakan untuk melengkapi persenjataan pasukannya.
Sebuah bangunan Pengadilan di Surabaya yang hancur akibat pemboman pesawat Thunderbolt dari Skuadron 60 RAF.
Pesawat DH 98 Mosquito milik RAF di Surabaya bersama pesawat Dakota.
Di Surabaya pasukan RAF Inggris menggunakan pesawat pengintai berjenis Taylorcraft Auster AOP Mark V.
Pesawat Thunderbolt bersap-siap tinggal landas dari lapangan terbang Kemayoran untuk operasi terhadap nasionalis Indonesia di Cibadak.
RAF di Far East 1945 1946
Tidak ada komentar:
Posting Komentar